Satu Jamaah Haji Jambi Tinggal di Arab
KEMENAGTANJABTIM.COM | JAMBI (jpnn.co.id) - Proses kepulangan jamaah haji asal Jambi dari tanah suci Makkah tuntas sudah. Kemarin (4/12), sebanyak 119 jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23 atau kloter terakhir termasuk petugas dari Kanwil Kemenag sudah tiba di Jambi. Mereka mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Thaha pukul 13.20.
Kabid Penyelenggaran Haji, Zakat dan Infak Kemenag Provinsi Jambi H Herman mengatakan, jamaah haji Jambi yang tergabung dalam kloter 23 bersama jamaah haji asal Riau berjumlah 120 orang. Satu orang meninggal dunia di tanah suci."Mereka seharusnya berangkat dari Batam pukul 10.10. Namun, pesawat Sriwijaya yang mengangkut mereka delay. Makanya tiba di Jambi sedikit telat," kata Herman.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam telah menyelesaikan kepulangan jamaah haji, Sabtu (3/12) lalu. Namun saat ini tiga jamaah haji Embarkasi Batam masih tertinggal di Arab Saudi, karena sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Ketua PPIH Debarkasi Batam Handarlin Umar menyebutkan, satu dari tiga jamaah yang tinggal di Arab itu dari Jambi, yakni Imam Maksum bin Mardi. Dua lagi dari Riau, yakni Misiyah dan Sudarman bin Darmono. Ketiganya masih sakit dan belum ada kepastian kapan mereka kembali ke tanah air. "Kami masih menunggu sampai ketiganya sembuh," kata Handarlin, kemarin (4/12).
Selain itu, tiga jamaah lainnya juga belum bisa kembali ke daerah asalnya, karena sedang dirawat di Rumah Sakit Otorita Batam. Ketiganya adalah Tabrani Salman dari Pontianak, Umadi bin Kastomo dan Suwarti binti Satpan asal Karimun.
Handarlin mengatakan, pada musim haji tahun ini sebanyak 30 orang dari 10.230 jamaah haji Embarkasi Batam meninggal di tanah suci. Rinciannya 21 jamaah asal Riau, dua jamaah asal Jambi dan tujuh jamaah asal Kalimantan Barat.
Dari segi usia, jumlah jamaah yang wafat didominasi usia 61 hingga 70 tahun, yakni 10 orang. Sisanya usia 50-60 tahun sebanyak delapan orang, usia 71-90 tahun sembilan orang dan usia 80 tahun ke atas sebanyak tiga orang. Dari 30 jamaah yang wafat terdiri dari 16 jamaah pria dan 14 jamaah wanita.
Kabid Penyelenggaran Haji, Zakat dan Infak Kemenag Provinsi Jambi H Herman membenarkan ada satu orang jamaah haji Jambi yang tinggal di Arab. "Ya ada satu yang sakit. Saat ini masih dirawat di rumah sakit di sana (Arab Saudi," katanya saat dihubungi, malam tadi.
Handarlin menambahkan, sekitar 80 persen jamaah mengaku puas dengan pelayanan PPIHEmbarkasi Batam. Ini dilihat dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada jamaah. Di mana quesioner ini terdiri dari sembilan pertanyaan seputar pelayanan keamanan, transportasi, petugas bandara, akomodasi, konsumsi, petugas PPIH dan lain sebagainya. "Alhamdulillah peringkat kita naik dan lebih baik dari tahun lalu," kata Handarlin usai rapat evaluasi haji di Asrama Haji, kemarin (4/12).
Dari segi penerbangan, rata-rata lebih cepat dari jadwal. Catatan PPIH Embarkasi Batam menyebutkan, saat keberangkatan 21 penerbangan lebih cepat, lima penerbangan terlambat dan penerbangan tepat waktu sebanyak empat kali. Sedangkan untuk jadwal kepulangan, terdapat 20 kali penerbangan lebih cepat dari jadwal dan hanya tiga penerbangan yang molor dari jadwal. Keterlambatan ini variatif mulai dari 30 menit hingga tiga jam.(PIA/JPNN)
