Wagub Ngeluh Lagi, Sekda Kumpulkan Sekretaris

H. Fachrori Umar
KEMENAGTANJABTIM.COM | JAMBI (timurekspres.com) -- Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Fachrori Umar beberapa kali mengeluhkan kinerja SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi yang dirasakan kurang memuaskan. Ini terjadi ketika dia memimpin rapat atau menghadiri undangan, pimpinan SKPD kerap tidak hadir.
Alhasil, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Syahrasaddin berjanji akan segera mengumpulkan sekretaris SKPD untuk membahas masalah ini. Menurut dia, apa yang dikeluhkan oleh Wagub sebenarnya merupakan sindiran bagi para pejabat, terutama sekretaris SKPD untuk memperbaiki kinerja.

Karena itu, kinerja sekretariat di masing-masing SKPD di lingkup Pemprov Jambi harus diperbaiki. “Ya akan segera kita kumpulkan membahas masalah ini,” terangnya kepada wartawan. Dia mengatakan, selama ini sekretaris SKPD banyak yang tidak berani mengambil keputusan ketika kepala SKPD tidak berada di tempat atau tak mampu menghadiri undangan.   

“Seharusnya ketika kepala dinas tidak ada, sekretaris harus berani mengambil keputusan menunjuk siapa yang menghadiri rapat. Untuk itu ke depan saya akan mengundang para sekretaris SKPD untuk memperbaikinya. Malu kita pak Wagub berkali-kali mengatakan hal ini. Jadikan ini sebagai evaluasi kinerja kita ke depan,” tuturnya.   

Sekdaprov juga menjelaskan kehadiran para pejabat eselon dalam rapat seharusnya juga menjadi indikator yang diperhitungkan dalam mendapatkan Tunjangan Kesejahteraan Daerah (TKD).  “Jika para pejabat eselon tidak hadir pada rapat dicoret. Pak Wagub beberapa waktu yang lalu mengeluh ketika beliau memimpin rapat banyak sekali pejabat yang tidak datang. Padahal menurut pak gubernur kan dapat diwakilkan. Kalau tidak ada kepala badan, ya sekretaris badan. Kalau tidak ada lagi ya kepala vidang. Kalau tidak ada ya Kasubbid. Kalau tidak ada ya staf, kalau tidak ada kirim saja petugas kebersihan,” jelas mantan Kadispenda Provinsi Jambi ini.

Dia menegaskan, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pemberian TKD dan mulai berlaku pada 2012, mendatang. Dimana tidak lagi akan menerapkan sistem reward and punishment. Karena ketika memberi reward diharapkan orang tersebut akan bekerja lebih giat. 

Ternyata tidak berlaku dalam pemberian TKD ini,” tegas Sekdaprov. Menurut dia, sekarang ini akan dibuat instrumen TKD menjadi dua dimensi besar yaitu tunjangan kesejahteraan dan dan tunjangan kinerja. Untuk tunjangan kesejahteraan semua sama, contoh mulai dari pejabat eselon satu sampai golongan satu, dimana saat ini yang terendah mendapatkan tunjangan Rp 250 ribu. “Kita misalkan disesuaikan dengan UMP yang mengacu pada kualitas hidup layak Rp 1.143.000. Lalu naikkan TKD menjadi Rp 500 ribu untuk semua golongan. Nantinya yang membedakan tunjangan adalah dimensi kinerja. Misalnya eselon IV jika maksimal mendapatkan Rp 4 juta. Maka untuk mendapatkan Rp 3,5 juta harus menunjukkan kinerjanya melalui kedisiplinan dan prestasi kerja sesuai dengan tupoksinya,” katanya. 

07.09 | Posted in | Read More »

DW Gelar Lomba Barzanji dan Marhaba

KEMENAGTANJABTIM.COM | JAMBI (jambi.kemenag.go.id) -- Dalam rangka Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke 66, Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi menggelar lomba Barzanji dan Marhaba se-Provinsi Jambi.
Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi Drs.H.Abdul Kadir Husein, M.Pd.I mengatakan, sangat bangga dengan kegiatan Dharma Wanita kali ini, sebab bergerak lebih maju menyentuh esensi seni budaya.


``Seni itu sangat penting dalam mengisi kehidupan ini, jika tidak mempunyai seni maka kaku, Higler saja yang terkenal kejam mempunyai seni dengan kumisnya yang sedikit,``ujarnya pada saat membuka lomba Barzanji dan Marhaba se-Provinsi Jambi yang berlangsung (Rabu,13/12) yang berlangsung di halaman Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi Jalan A.Yani No 13 Telanaipura.


Dikatakannya,organisasi Dharma Wanita mempunyai 3 fungsi,pertama suatu wadah belajar bagaimana menata rumah tangga dengan baik. Kedua berfungsi membantu karir suami mereka. Ketiga, peran sosial.


Pada organisasi DW mereka bisa membangun komunikasi, berdiskusi, bagaimana menata keluarga yang lebih baik dan maju, dalam membantu karir suami, bagaima seorang isteri memberikan dorongan semangat kepada suami dalam menjalankan tugas kantor, seperti mempersiapkan pakaian kerja dengan rapi dan sebagainya.


Sementara itu Ketua Dharma Wanita Pemerintah Provinsi Jambi yang diwakili oleh Dra.Hj Wardiah Zakaria dalam sambutannya mengatakan, sangat bangga dengan kegiatan lomba barzanji dan marhaba.


Perlombaan ini merupakan warna baru khazanah budaya Islam, ini merupakan filter terhadap budaya luar yang masuk melalui jaringan ilmu teknologi (IT), baik itu melalui warnet maupun handphone seluler.


Sementara itu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi Dra.Hj Sartiati Abdul Kadir Husein melaporkan, peserta sebanyak 10 regu yang berasal dari Kabupaten/Kota dan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi, setiap regu berjumlah 5 orang.


Sedangkan dewan juri berjumlah 3 orang,yakni Drs.H.Tiplawi Syarief,Jubir S.Ag,dan Najmi S.Ag.


Kegiatan ini bertujuan melestarikan seni budaya bernafaskan Islam sebagai bagian dari pengambangan syiar Islam, kemudian untuk meningkatkan peranan dharma wanita, kemudian untuk menjalin hubungan silaturahmi sesame pengurus DW yang ada pada tingkat Kabupaten/Kota.


Acara lomba barzanji dan Marhaba juga dihadiri oleh seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan pengurus Dharma Wanita Kabupaten/Kota serta undangan lainnya.(han)

06.58 | Posted in | Read More »

Tim Qasidah Kemenag Tanjab Timur Raih Juara Tiga


Penampilan Tim Qasidah Kemenag Tanjabtim
KEMENAGTANJABTIM.COM | Kota Jambi (Hukmas) --Tim Qasidah Kementerian Agama Kabupaten Tanjung Jabung Timur pulang dengan raihan juara ketiga dalam rangka mengikuti lomba rangkaian kegiatan memperingati HAB yang ke 66 Kemenag yang digelar di Kantor wilayah (Kanwil) Kementerian Agama provinsi Jambi kemarin (13/11).

Kegiatan tersebut di laksanakan dari tanggal 12 sampai 13 Desember dengan mengambil tema "Lestarikan Seni Budaya Bernafaskan Islam sebagai Bagian dari Pengembangan Syiar Islam"
Bersama Kakan Kemenag Tanjabtim beserta Ibu

Penampilan tim Qasidah Tanjabtimur dinilai tidak begitu mengecewakan, terbukti dengan menempati posisi ketiga dengan perolehan nilai 1.772 dengan rincian penilaian vokal 502, penghayatan 518 dan penampilan 752. Ini merupakan suatu kebanggaan karena Tim qasidah Tanjabtimur berhasil mengungguli tim qasidah dari Kabupaten lainnya dan hanya dibawah peringkat dari tim qasidah dari Kota Jambi dengan perolehan nilai 1.849 dengan rincian vokal 511, penghayatan 491, penampilan 847 dan Kanwil  dengan perolehan nilai 1.838 dengan rincian vokal 526, pengahayatan 502 dan penampilan 810. 

Saat tim qasidah Kemenag Tanjabtimur tampil, terdengar  lantunan alunan lagu Killil Asiqin sebagai lagu wajib di bawakan dengan penuh penghayatan sehingga para penonton juga berdecak kagum, hal ini karena tim qasidah Tanjabtimur ini tampil penuh percaya diri.  
Tim Qasidah yang dipimpin langsung oleh Kakanmenag Tanjabtimur H. Syakroni cukup puas dengan meraih juara ketiga tersebut. “Alhamdulillah tim qasidah kita meraih juara tiga, kita harapkan kedepan lebih baik lagi sehingga dapat mengharumkan nama baik Kabupaten Tanjung Jabung Timur” ujarnya.

Bersama Official dan Manajer Tim
Syakroni mengakui, penampilan anak buahnya cukup baik dan tidak mengecewakan terbukti mampu bersaing mengungguli tim qasidah dari kabupaten lain yang ada di Provinsi Jambi. Dia mengharapkan agar tim qasidah agar berlatih lebih keras lagi sehingga mampu meraih prestasi yang lebih baik lagi kedepan.

Acara lomba yang diadakan selama dua hari itu  memiliki penilaian secara sistem IT (informasi Teknologi) dengan merekrut dewan hakim antara lain : Drs. H. Awab Bafadhal, H. Fahrul Toni, Hj. Khairun Najwa. Penilaian secara komputerisasi itu memiliki tiga penilaian yaitu dari segi vokal, penghayatan lagu, serta penampilan di panggung.

Kegiatan yang  bertujuan untuk melestarikan seni budaya islam sebagai segi khasanah budaya islam dengan metode dakwah dan menanamkan nilai-nilai  islam pada masyarakat indonesia terutama  dikalangan remaja khususnya daerah jambi sebagai salah satu media dakwah.(azz/pie)

04.04 | Posted in , | Read More »

Karakter Guru Berkompetensi dalam Pembelajaran


KARAKTER GURU BERKOMPETENSI DALAM PEMBELAJARAN

By Drs. Syamsul Maarif, M.Pd Pada Pembinaan Guru PAI dan Madarasah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur  Tanggal 8 Desember 2011
Guru sebagai pengembang Kurikulum harus dapat memahami dan menghayati pentingnya kompetensi yang dimiliki oleh setiap tamatan pendidikan, untuk itu setiap tamatan lembaga pencetak guru seperangkat kompetensi berisikan kemampuan-kemampuan dasar guru dalam melaksanakan profesi keguruan yang terdiri dari :
1.        Menguasai Bahan Pelajaran
Ø  Menguasai Ilmu Pengetahuan yang diajarkan
Ø  Mengetahui Sikap yang diinginkan
Ø  Memahami Nilai yang dituntut
Ø  Menguasai Keterampilan yang diinginkan
2.        Mengelola Program Pembelajaran
Ø  Merumuskan Desain Intruksional
Ø  Menggunakan Matode Pembelajaran yang efektif
Ø  Merencanakan dan Melaksanakan Program Remedial
3.        Mengelola Kelas
Ø  Mengatur Tata Ruang Kelas untuk kegiatan pembelajaran
Ø  Menciptakan Iklim Pembelajaran yang Harmonis dan Menyenangkan
Ø  Mengembangkan Komunikasi Pembelajaran dari 1 arah sampai berbagai arah
4.        Menggunakan Media dan Sumber Belajar
Ø  Mengenal, Memilih dan Menggunakan Media dalam Pembelajaran
Ø  Mampu membuat alat-alat bantu pembelajaran
Ø  Mampu Mengelola dan menggunakan Laboratorium untuk keperluan Belajar
5.        Melaksanakan Penilaian Hasil Belajar Siswa
Ø  Mengetahui Kode Etik Penilaian
Ø  Menjalankan Misi Penilaian, Pengukuran dan tes
Ø  Memahami Bentuk-bentuk Penilaian yang valid, terpercaya, efektif dan akurat
6.        Mengenal dan menyelenggarakan Administrasi Sekolah
Ø  Mengenal arti penyelenggaraan administrasi dan tugas-tugas ketatausahaan untuk kegiatan Pembelajaran
Ø  Memenuhi tugas-tugas administrasi untuk keperluan layanan akademik
7.        Mengenal Fungsi dan Program Pelayanan BP
Ø  Mengenal fungsi dan program layanan dan penyuluhan di sekolah
Ø  Menyelenggarakan Program Bimbingan dan Penyuluhan untuk kepentingan peningkatan mutu akademik dan proses pembelajaran
8.        Menguasai Landasan-Landasan Kependidikan
Ø  Mengetahui azas-azas pendidikan; agama, falsafah negara, psikologi, budaya, ekonomi, estetika dan politik
Ø  Mengetahui perundang-undangan dan aturan-aturan lain yang berkaitan dengan pendidikan
9.        Memahami Prinsip dan Menafsirkan Hasil Penelitian Pendidikan
Ø  Mengetahui arti penelitian bagi pengembangan aktivitas pembelajaran
Ø  Melaksanakan penelitian pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran
Ø  Memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk Inovasi Pembelajaran

03.42 | Posted in | Read More »

Desain Pembelajaran PAI

DESAIN PEMBELAJARAN PAI
SEBAGAI PENDIDIKAN MENYENANGKAN, MENGASYIKKAN
DAN MENCERDASKAN

By Drs. Syamsul Maarif, M.Pd Pada TOT Assesor Fasilitator Calon Kepala Sekolah
di LPMP Jambi tanggal 6-11 Desember 2011

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satndar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenagkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, dan dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan keteladanan.
Untuk dapat menyajikan pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan; seorang guru harus berwawasan luas dan mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya, kreatif sehingga mampu berinovasi dan menjadikan pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan melalui beberapa langkah inovatif :
  1. Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Rileks
  2. Memanfaatkan Sarana Bermain
  3. Penggunaan Indra Yang Lima
  4. Pemanfaatan Alam Sekitar
  5. Motivasi Yang Kuat dan Positif
  6. Mencintai Seperti Anak Sendiri
  7. Memanfaatkan TIK
Menurut Sutarto (2005) ada bebarapa kelebihan dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran PAI, yaitu :
1)      Aktif, memungkinkan siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran PAI yang menarik dan bermakna
2)      Intentional, memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias dan intens berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan
3)      Constructive, memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keingintahuan dan keraguan yang selama ini muncul dalam benarnya
4)      Collaborative, memungkinkan siswa dalam suatu kelompok/komunitas yang saling bekerja sama, berbagi ide, saran atau pengalaman untuk sesama anggota kelompoknya
5)      Conversational, memungkinkan proses pembelajaran secara inheren merupakan suatu proses social dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam pembelajaran di kelas maupun pembelajaran di luar kelas
6)      Contextualizet, memungkinkan situasi pembelajaran diarahkan pada proses yang bermakna (real-word) melalui pendekatan problem based/case-based learning
7)      Reflective, memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.

17.30 | Posted in | Read More »

Sosialisasi Moratorium Penerimaan CPNS Tahun 2011


KEMENAGTANJABTIM.COM | Muara Sabak (Hukmas) -- Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana pemerintah terhitung 1 September 2011 melakukan Moratorium atau penundaan sementara dalam merekrut CPNS, hal tersebut mengingat sejauh ini penerimaan CPNS dilakukan hampir tiap tahun, moratorium tersebut juga berlaku bagi Kementerian Agama, untuk itu Kementerian Agama RI melaksanakan sosialisasi moratorium penerimaan CPNS tahun anggaran 2011 yang berlangsung dari tanggal 8-10 Desember yang bertempat di Hotel Golden View Kota Batam.

Peserta yang menghadiri sosialisasi tersebut adalah pejabat pengelola kepegawaian di lingkungan Kemenag Kab/Kota yaitu (Jambi,Kepri,Riau,Sumut, Sumsel, Babel dan Lampung), untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur sendiri dihadiri langsung oleh Kasubag TU Zeifni Ishaq, M.Hi. dalam keterangan nya via ponsel kemarin (16/12) beliau mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk lebih mengetahui peraturan bersama Menteri Pemberdayaan Negara dan Reformasi Birokrasi, Mendagri dan Menkeu, Nomor.02/SPB/M-PAN-RB/8/2011, Nomor.800-632 Tahun 2011 dan Nomor.141/PMK.01/2011.  

Moratorium tersebut  dilaksanakan terhitung 1 September 2011, dan berlaku hingga 31 Desember 2011, jadi kedepannya untuk penerimaan CPNS harus dilkukan pengkajian dan perhitungan terlebih dahulu terhadap kebutuhan PNS masing-masing Kementerian dan Lembaga Negara. ungkapnya.

Zeifni menambahkan dari hasil pengkajian tersebut akan dijadikan pertimbangan untuk penambahan formasi CPNS kedepan, dalam masa penundaan tersebut hendaknya dilakukan segera penghitungan jumlah kebutuhan PNS yang tepat dan  tentu saja berdasarkan analisis jabatan  serta beban kerja untuk melakukan penataan organisasi dan penataan PNS dalam kerangka pelaksanaan reformasi birokrasi,pungkasnya.(pie)

05.49 | Posted in , , | Read More »

2012, Siskohat Tanjab Timur Segera Beroperasi


KEMENAGTANJABTIM.COM | Muara Sabak (Hukmas) -- Dalam rangka meningkatkan pelayanan dibidang haji di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung, Kantor  Kementerian Agama Tanjung Jabung Timur menerapkan Sistim Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Menurut rencana pengoperasian Siskohat tersebut jika tidak ada halangan akan dimulai tahun 2012 ini secara on line (langsung) dari Siskohat  pusat. Untuk  saat ini hanya menuggu pemasangan instalasi seperti jaringan koneksi Siskohat pusat dan pemasangan amper tersendiri sementara ruangan telah tersedia, dimana dahulunya ruang tersebut merupakan gudang  yang dirubah fungsinya menjadi ruang siskohat.

Keberadaan siskohat ini sangat di butuhkan dalam rangka membantu masyarakat Tanjab Timu dalam hal pelayanan untuk melaksanakan ibadah haji. Kasi Urusan Agama Islam dan Penyelenggaraan Haji  H.Syaripuddin mengungkapkan hal tersebut  “dalam waktu dekat kita sudah memiliki Siskohat dalam rangka mempermudah para jamaah kita melaksanakan ibadah haji” ujar H.Syaripuddin.

Lebih lanjut, Syaripuddin, mengatakan kemudahan yang di peroleh setelah adanya Siskohat ini adalah para calon jamah haji  cukup datang ke Muara Sabak tidak perlu ke daerah lain karena di kemenag sudah bisa dilayani dengan baik. Apalagi jika Siskohat ini sudah beroperasi (On Line). Untuk saat ini tambahnya, Kemenag tinggal menunggu alat-alat dari pusat untuk di pasang di Kemenag Tanjabtimur, katanya. Diharapkan dengan adanya Siskohat ini calon jamaah haji   Kabupaten Tanjung Jabung Timur  cukup datang ke Kemenag untuk mendaftar.

“Mereka  cukup mendaftar di Kemenag  Muarasabak dengan membawa uang tabungan. Kendala kita selama ini penyetoran uang awal harus yang bersangkutan ke bank ”katanya,  Kendala lain, lanjutnya, selama ini tidak ada Bank yang on line di Muarasabak sehingga mereka  harus menyetor sendiri uangnya ke bank di Kota Jambi atau ke Kuala Tungkal sehingga menyulitkan masyarakat. Namun saat ini sudah ada bank yang bersedia menerima penyetoran dana awal mereka. “Selama ini kan pihak Bank tidak mau menerima penyetoran uang haji tanpa yang bersangkutan (calon Jamaah)  ikut serta dalam penyetoran, saat ini sudah ada bank yang mau menerima itu, cukup pegawai kita yang menyetor dana haji ke Bank yaitu Bank Mega syariah” beber H.Syaripuddin.

Dengan demikian , lanjutnya calon jamaah haji kita tidak perlu lagi repot-repot dalam mengurus naik haji mereka cukup datang ke Kemenag Tanjabtimur dan mereka akan di layani dengan baik. (azz/pie)

18.31 | Posted in , , , | Read More »

Dinamika Pondok Pesantren


Pengertian Pondok Pesantren

Pengertian pesantren berasal dari kata santri dgn awalan pe-dan akhiran an berarti tempat tinggal santri. Soegarda Poerbakawatja yg dikutip oleh Haidar Putra Daulay mengatakan pesantren berasal dari kata santri yaitu seseorang yg belajar agama Islam sehingga dgn demikian pesantren mempunyai arti tempat orang berkumpul utk belajar agama Islam. Ada juga yg mengartikan pesantren adl suatu lembaga pendidikan IslamIndonesia yg bersifat “tradisional” utk mendalami ilmu tentang agama Islam dan mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian (2004: 26-27).
Dalam kamus besar bahas Indonesia pesantren diartikan sebagai asramatempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan secara istilah pesantren adl lembaga pendidikan Islam dimana para santri biasa tinggal di pondok (asrama) dgn materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum bertujuan utk menguasai ilmu agama Islam secara detail serta mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian dgn menekankan penting moral dalam kehidupan bermasyarakat (Fenomena 2005: 72).
Pondok pesantren secara definitif tak dapat diberikan batasan yg tegas melainkan terkandung fleksibilitas pengertian yg memenuhi ciri-ciri yg memberikan pengertian pondok pesantren. Jadi pondok pesantren belum ada pengertian yg lbh konkrit krn masih meliputi beberapa unsur utk dapat mengartikan pondok pesantren secara komprehensif. Maka dgn demikian sesuai dgn arus dinamika zaman definisi serta persepsi terhadap pesantren menjadi berubah pula. Kalau pada tahap awal pesantren diberi makna dan pengertian sebagai lembaga pendidikan tradisional tetapi saat sekarang pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional tak lagi selama benar.

Tipologi Pondok Pesantren

Seiring dgn laju perkembangan masyarakat maka pendidikan pesantren baik tempat bentuk hingga substansi telah jauh mengalami perubahan. Pesantren tak lagi sesederhana seperti apa yg digambarkan seseorang akan tetapi pesantren dapat mengalami perubahan sesuai dgn pertumbuhan dan perkembangan zaman.
Menurut Yacub yg dikutip oleh Khozin mengatakan bahwasa ada beberapa pembagian pondok pesantren dan tipologi yaitu :

  • Pesantren Salafi yaitu pesantren yg tetap mempertahankan pelajaran dgn kitab-kitab klasik dan tanpa diberikan pengetahuanumum. Model pengajarannyapun sebagaimana yg lazim diterapkan dalam pesantren salaf yaitu dgn metode sorogan dan weton.
  • Pesantren Khalafi yaitu pesantren yg menerapkan sistem pengajaran klasikal (madrasi) memberikan ilmu umum dan ilmu agama serta juga memberikan pendidikan keterampilan.
  • Pesantren Kilat yaitu pesantren yg berbentuk semacam trainingdalam waktu relatif singkat dan biasa dilaksanakan pada waktu libur sekolah. Pesantren ini menitik beratkan pada keterampilan ibdah dan kepemimpinan. Sedangkan santri terdiri dari siswa sekolah yg dipandang perlu mengikuti kegiatan keagamaan dipesantren kilat.
  • Pesantren terintegrasi yaitu pesantren yg lbh menekankan pada pendidikan vocasional atau kejuruan sebagaimana balai latihan kerja di Departemen Tenaga Kerja dgn program yg terintegrasi. Sedangkan santri mayoritas berasal dari kalangan anak putus sekolah atau para pencari kerja. (2006:101)
Sedangkan menurut Mas’ud dkk ada beberapa tipologi atau modelpondok pesantren yaitu :
  • Pesantren yg mempertahankan kemurnian identitas asli sebagaitempat menalami ilmu-ilmu agama (tafaqquh fi-I-din) bagi para santrinya. Semua materi yg diajarkan dipesantren ini sepenuh bersifat keagamaan yg bersumber dari kitab-kitab berbahasa arab (kitab kuning) yg ditulis oleh para ulama’ abad pertengahan. Pesantren model ini masih banyak kita jumpai hingga sekarang seperti pesantren Lirboyo di Kediri Jawa Timur beberapa pesantren di daeah Sarang Kabupaten Rembang Jawa tengah dan lain-lain.
  • Pesantren yg memasukkan materi-materi umum dalam pengajaran namun dgn kurikulum yg disusun sendiri menurut kebutuhan dan tak mengikuti kurikulum yg ditetapkan pemerintah secara nasional sehingga ijazah yg dikeluarkan tak mendapatkan pengakuan dari pemerintah sebagai ijazah formal.
  • Pesantren yg menyelenggarakan pendidikan umum di dalam baik berbentuk madrasah (sekolah umum berciri khas Islam di dalam naungan DEPAG) maupun sekolah (sekolah umum di bawah DEPDIKNAS) dalam berbagai jenjang bahkan ada yg sampai Perguruan Tinggi yg tak hanya meliputi fakultas-fakultas keagamaan meliankan juga fakultas-fakultas umum. Pesantren Tebu Ireng di Jombang Jawa Timur adl contohnya.
  • Pesantren yg merupakan asrama pelajar Islam dimana para santri belajar disekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi diluarnya. Pendidikan agama dipesantren model ini diberikan diluar jam-jam sekolah sehingga bisa diikuti oleh semua santrinya. Diperkirakan pesantren model inilah yg terbanyak jumlahnya. (2002:149-150)

Dinamika Pondok Pesantren

Dalam perspektif sejarah lembaga penidikan yg terutama berbasis di pedesaan ini telah mengalami perjalanan sejarah yg panjang sejak sekitar abad ke 18. seiring denga perjalanan waktu pesantren sedikit demi sedikit maju tumbuh dan berkembang sejalan dgn proses pembangunan serta dinamika masyarakatnya. Ini menunjukkan bahwa ada upaya-upaya yg dilakukan pesantren utk mendinamisir diri sejalan dgn tuntutan dan perubahan masyarakatnya.
Dinamika lembaga pendidikan Islam yg relatif tua di Indonesia ini tampak dalam beberapa hal seperti :

  • Peningkatan secara kuantitas terhadap jumlah pesantren. Tercatat di Departemen Agama bahwa pada tahun 1977 ada 4195 pesantren dgn jumlah santri 677.384 orang. Jumlah tersebut menjadi 5661 pesantren dgn 938.397 santri pada tahun 1981 kemudian meningkat menjadi 15.900 pesantren dgn jumlah santri 59 juta orang pada tahun 1985.
  • Kemampuan pesantren utk selalu hidup ditengah-tengah masyarakat yg sedang mengalami berbagai perubahan. Pesantren mampu memobilisasi sumber daya baik tenaga maupun dana serta mampu berperan sebagai benteng terhadap berbagai budaya yg berdampak negatif. Kenyataan ini juga menunjukkan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yg mempunyai kekuatan utk survive. Dan pesantren juga mampu mendinamisir diri ditengah-tengah perubahan masyarakatnya. Secara sosiologis ini menunjukkan bahwa pesantren masih memiliki fungsi nyata yg dibutuhkan masyarakat. (Khozin2006:149)
Sedangkan perkembangan secara kuantitatif maupun kemampuan bertahan ditengah perubahan tak otomatis menunjukkan kemampuan pesantren utk bersaing dalam memperebutkan peserta didik. Seperti Dhofir mengatakan (1992) bahwa dominasi pesantren di dunia pendidikan mulai menurun secara drastis setelah tahun 1950-an. Salah satu faktor adl lapangan pekerjaaan “modern” mulai terbuka bagi warga Indonesia ygmendapat latihan di sekolah-sekolah umum. Akan tetapi setelah proklamasi kemerdekaan pemerintah lbh memberikan perhatian terhadap sistem pendidikan nasional dgn membangun sekolah-sekolah umum dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa beberapa pesantren ada yg tetap berjalan meneruskan segala tradisi yg diwarisi secara turun temurun tanpa perubahan dan inprovisasi yg berarti kecuali sekedar bertahan. Namun ada juga pesantren yg mencoba mencari jalan sendiri dgn harapan mendapatkan hasil yg lbh baik dalam waktu yg singkat. Pesantren semacam ini adl pesantren yg menyusun kurikulum berdasarkan pemikiran akan kebutuhan santri dan masyarakat sekitarnya.

Maka dari pada itu apapun motif perbincangan seputar dinamika pesantren memang harus diakui mempunyai dampak yg besar contoh semakin dituntut dgn ada teknologi yg canggih pesantrenpun tak ketinggalan zaman utk selalu mengimbangi dari tiap persoalan-persoalan yg terkait dgn pendidikan maupun sistem di dalam pendidikan itu sendiri mulai dari sisi mengaji ke mengkaji. Itupun merupakan sebuah bukti konkrit di dalam pesantren itu sendiri bahwa mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Karena pesantren tak akan pernah mengalami statis selama dari tiap unsur-unsur pesantren tersebut bisa menyikapi dan merespon secara baik apa yg paling aktual. (Mas’ud dkk 2002:72-73).

21.00 | Posted in | Read More »

Profesionalisme Guru

Istilah profesionalisme guru tentu bukan sesuatu yang asing dalam dunia pendidikan. Secara sederhana, profesional berasal dari kata profesi yang berarti jabatan. Orang yang profesional adalah orang yang mampu melaksanakan tugas jabatannya secara mumpuni, baik secara konseptual maupun aplikatif. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru.
Bila ditinjau secara lebih dalam, terdapat beberapa karakteristik profesionalisme guru. Rebore (1991) mengemukakan enam karakteristik profesionalisme guru, yaitu: (1) pemahaman dan penerimaan dalam melaksanakan tugas, (2) kemauan melakukan kerja sama secara efektif dengan siswa, guru, orang tua siswa, dan masyarakat, (3) kemampuan mengembangkan visi dan pertumbuhan jabatan secara terus menerus, (4) mengutamakan pelayanan dalam tugas, (5) mengarahkan, menekan dan menumbuhkan pola perilaku siswa, serta (6) melaksanakan kode etik jabatan.
Sementara itu, Glickman (1981) memberikan ciri profesionalisme guru dari dua sisi, yaitu kemampuan berpikir abstrak (abstraction) dan komitmen (commitment). Guru yang profesional memiliki tingkat berpikir abstrak yang tinggi, yaitu mampu merumuskan konsep, menangkap, mengidentifikasi, dan memecahkan berbagai macam persoalan yang dihadapi dalam tugas, dan juga memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Komitmen adalah kemauan kuat untuk melaksanakan tugas yang didasari dengan rasa penuh tanggung jawab.
Lebih lanjut, Welker (1992) mengemukakan bahwa profesionalisme guru dapat dicapai bila guru ahli (expert) dalam melakasnakan tugas, dan selalu mengembangkan diri (growth). Glatthorm (1990) mengemukakan bahwa dalam melihat profesionalisme guru, disamping kemampuan dalam melaksanakan tugas, juga perlu mempertimbangkan aspek komitmen dan tanggung jawab (responsibility), serta kemandirian (autonomy)..
Membicarakan tentang profesionalisme guru, tentu tidak bisa dilepaskan dari kegiatan pengembangan profesi guru itu sendiri. Secara garis besarnya, kegiatan pengembangan profesi guru dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: (1) pengembangan intensif (intensive development), (2) pengembangan kooperatif (cooperative development), dan (3) pengembangan mandiri (self directed development) (Glatthorm, 1991).
Pengembangan intensif (intensive development) adalah bentuk pengembangan yang dilakukan pimpinan terhadap guru yang dilakukan secara intensif berdasarkan kebutuhan guru. Model ini biasanya dilakukan melalui langkah-langkah yang sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi dan pertemuan balikan atau refleksi. Teknik pengembangan yang digunakan antara lain melalui pelatihan, penataran, kursus, loka karya, dan sejenisnya.
Pengembangan kooperatif (cooperative development) adalah suatu bentuk pengembangan guru yang dilakukan melalui kerja sama dengan teman sejawat dalam suatu tim yang bekerja sama secara sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru melalui pemberian masukan, saran, nasehat, atau bantuan teman sejawat. Teknik pengembangan yang digunakan bisa melalui pertemuan KKG atau  MGMP/MGBK. Teknik ini disebut juga dengan istilah peer supervision atau collaborative supervision.
Pengembangan mandiri (self directed development) adalah bentuk pengembangan yang dilakukan melalui pengembangan diri sendiri. Bentuk ini memberikan otonomi secara luas kepada guru. Guru berusaha untuk merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, dan menganalisis balikan untuk pengembangan diri sendiri. Teknik yang digunakan bisa melalui evaluasi diri (self evaluation) atau penelitian tindakan (action research).
====================
Diambil dan adaptasi dari:
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Sekolah Dasar (Materi Diklat Calon kepala sekolah/Kepala sekolah). Jakarta

====================

15.58 | Posted in | Read More »