|

Desain Pembelajaran PAI

DESAIN PEMBELAJARAN PAI
SEBAGAI PENDIDIKAN MENYENANGKAN, MENGASYIKKAN
DAN MENCERDASKAN

By Drs. Syamsul Maarif, M.Pd Pada TOT Assesor Fasilitator Calon Kepala Sekolah
di LPMP Jambi tanggal 6-11 Desember 2011

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satndar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenagkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, dan dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan keteladanan.
Untuk dapat menyajikan pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan; seorang guru harus berwawasan luas dan mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya, kreatif sehingga mampu berinovasi dan menjadikan pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan melalui beberapa langkah inovatif :
  1. Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Rileks
  2. Memanfaatkan Sarana Bermain
  3. Penggunaan Indra Yang Lima
  4. Pemanfaatan Alam Sekitar
  5. Motivasi Yang Kuat dan Positif
  6. Mencintai Seperti Anak Sendiri
  7. Memanfaatkan TIK
Menurut Sutarto (2005) ada bebarapa kelebihan dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran PAI, yaitu :
1)      Aktif, memungkinkan siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran PAI yang menarik dan bermakna
2)      Intentional, memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias dan intens berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan
3)      Constructive, memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keingintahuan dan keraguan yang selama ini muncul dalam benarnya
4)      Collaborative, memungkinkan siswa dalam suatu kelompok/komunitas yang saling bekerja sama, berbagi ide, saran atau pengalaman untuk sesama anggota kelompoknya
5)      Conversational, memungkinkan proses pembelajaran secara inheren merupakan suatu proses social dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam pembelajaran di kelas maupun pembelajaran di luar kelas
6)      Contextualizet, memungkinkan situasi pembelajaran diarahkan pada proses yang bermakna (real-word) melalui pendekatan problem based/case-based learning
7)      Reflective, memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.

Posted by paspie on 17.30. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response